Informasiguru_Kebebasan mata pelajaran (mapel) yang sesuai dengan minat di sekolah, disebut-sebut akan membuat kepala sekolah frustasi. Hal ini disampaikan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Said Hamid Hasan.
Sebagaimana diketahui, Kurikulum Merdeka yang diluncurkan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim beberapa hari lalu, menghapuskan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa bagi pelajar SMA. Sebagai gantinya, siswa bebas memilih mapel.
"Persoalan implementasi yang membebaskan seperti itu bukan masalah ringan, kita pernah bertemu kepala sekolah di Jakarta. Konsep itu sudah ada soal bidang minat ini dan dilepas, apa yang terjadi? Kepala sekolah itu angkat tangan semua," kata Said dalam webinar Vox Populi Institute Indonesia pada Senin (21/2) lalu.
Adapun proses penghapusan sekat, menurut Said, memerlukan administrasi akademik yang cukup rumit. Perubahan sistem juga harus didukung oleh infrastruktur yang memadai.
"Karena itu memerlukan administrasi akademik yang bukan main, kalau tidak ada komputer stand alone itu susah, itu yang harus dikaji ulang," tegas Said.
Said juga menuding Kurikulum Merdeka bukan ide orisinil Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
"Ini juga bukan ide asli, ini diambil dari negara lain, yaitu Inggris," ungkap dia.
Dan dia meyakini bahwa model pembelajaran semacam ini sangat sulit diberlakukan di Indonesia. Bahkan, diprediksi akan menimbulkan masalah baru di dunia pendidikan.
"Dia menghendaki proses pembelajaran yang berbeda dan menghendaki kualitas penilaian yang berbeda. Dalam pedoman yang ada, itu tidak jelas bagaimana perubahan itu," tutup dia.
Sumber : Jurnas.com
Demikian informasi ini semoga bermanfaat, silahkan simak informasi lainnya dibawah ini.
Posting Komentar untuk "Duh! Siswa Bebas Pilih Mapel Bakal Bikin Pusing Kepala Sekolah"