1. Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja di wilayah Indonesia
2. Tidak terdaftar aktif sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan hingga akhir Juni 2021
3. Memiliki gaji di atas Rp3,5 juta, namun penetapan batas ambang gaji bisa ditentukan berdasarkan UMK/UMP wilayah apabila besarannya lebih dari Rp3,5 juta
4. Tidak bekerja di sektor industri barang konsumsi, transportasi, aneka industri, properti dan real estate, perdagangan dan jasa
5. Terdaftar sebagai pegawai di bidang pendidikan dan kesehatan
6. Lolos bantuan BPUM Kemenkop UKM
7. Pernah menerima Kartu Prakerja
8. NIK terdaftar di DTKS Kemensos sebagai penerima BST
9. NIK terdaftar di DTKS Kemensos sebagai penerima PKH
10. NIK terdaftar di DTKS Kemensos sebagai penerima BPNT
memberikan aturan bagi masyarakat yang telah menerima bansos lainnya dari pemerintah maka dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai penerima BSU.
Terbukti, Kemnaker menemukan 758.327 duplikasi data yang telah terdaftar sebagai penerima bantuan selain BSU, sehingga gagal mendapat uang Rp1 juta dari Kemnaker.
Lebih lanjut, para karyawan bisa melakukan cek secara berkala melalui link yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dengan menggunakan KTP.
Akses ke link bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id (klik DI SINI)
- Gulir hingga menemukan tulisan "Cek Apakah Kamu Termasuk Calon Penerima BSU?"
Masukkan NIK, Nama Lengkap, dan Tanggal Lahir
- Centang kolom "I'm not a robot"
- Klik "Lanjutkan"
elamat apabila dinyatakan sebagai penerima BSU. Maka masyarakat hanya menunggu dana Rp1 juta masuk ke rekening bagi nasabah Bank Himbara (BRI, BTN, Mandiri, dan BNI).
Apabila tidak memiliki rekening bank di atas, maka Kemnaker akan membukakan rekening kolektif di Bank Himbara dan tidak dikenakan potongan biaya.
Demikianlah 10 kriteria karyawan yang tidak akan menerima program BSU beserta link dan cara cek penerima BLT Subsidi Gaji Rp1 juta via BPJS Ketenagakerjaan.***
SUMBER : https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/
Posting Komentar untuk "10 Kriteria Karyawan yang Gagal Dapat BSU Sisa 1,7 Juta Kuota, Cek BLT Subsidi Gaji di BPJS Ketenagakerjaan"