Dana PKH dan BPNT Ratusan Warga Lumajang Diduga Disunat Penyalur Bantuan




                          


Dana Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ratusan Warga Lumajang diduga disunat penyalur bantuan. Dugaan ini terjadi di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang.
"Awal mulanya ada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang mau gesek di e-warung Sawaran Kulon, katanya kosong. Karena tidak puas sering kali kosong, akhirnya dia mencoba ke e-warung lain ternyata bisa," ujar Kepala Desa Sawaran Kulon, Sugeng kepada detikcom, Selasa (24/8/2021).
Menurut Sugeng, pemilik e-warung Desa Sawaran Kulon serta pendamping PKH sempat melarang warga untuk berbelanja di tempat lain. Mereka mengancam akan melaporkan warga ke polisi.
Warga yang takut akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Sugeng. Kades yang curiga lalu meminta KPM untuk mencetak rekening koran ke bank. Lalu ditemukan banyak penyimpangan tanpa sepengetahuan KPM.
Atas temuan itu, pemerintah desa membuka posko pengaduan di Balai Desa Sawaran Kulon. Hingga kini ada 131 warga yang melakukan pengaduan.
"Warga yang takut melapor ke saya. Sehingga saya minta warga untuk mencetak rekening koran ke bank dan ditemukan penyimpangan yang tidak diketahui KPM. Sehingga dibuka posko pengaduan," ujar Sugeng.
Salah seorang warga yang merasa menjadi korban praktik pemotongan bantuan yakni Amini. Sejak Januari hingga Juli 2021, ia hanya mendapat tiga kali BPNT.
"Selama 7 bulan saya cuma dapat 3 kali. Saya tanya ke pemilik e-warung katanya bantuannya belum cair," ujar Amini.


sumber : ws.detik.com/berita-jawa-tim




Posting Komentar untuk "Dana PKH dan BPNT Ratusan Warga Lumajang Diduga Disunat Penyalur Bantuan"