Duh Uang Bansos Salah Sasaran, Kok Bisa?


                   
Penyaluran uang bansos salah sasaran di beberapa wilayah. Misalnya di Gunung Sugih, Cilegon Banten yang mengembalikan uang bansos Rp 1 juta yang salah sasaran.
Akibat salah sasaran itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian sudah menegur Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Ahmad Jubaedi terkait hal tersebut.
Selain itu Banten, uang bansos salah sasaran ini juga terjadi di Kabupaten Bantul. BLT untuk bulan Mei dan Juni 2021 ini salah sasaran ke orang mampu yang sanggup membayar uang kuliah.
Bahkan anak Lurah Seloharjo, Kapanewon Pundong, Bantul, Mahardi Badrun juga tercatat menjadi penerima BLT.
Badrun yang juga Sekretaris Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bantul ini mengungkapkan, penerima BLT yang salah sasaran banyak diketahui ketika pihak kalurahan membagikan surat undangan untuk pencairan BLT di kantor pos.
Di mana penerima undangan itu sebagian masih anak-anak, masih sekolah SMP, SMA atau kuliah hingga berasal dari keluarga yang mampu.
"Data KPM BLT diberikan oleh pendamping dan kita (kalurahan) hanya membagikan kepada KPM BLT. Nah, ternyata banyak yang salah sasaran, data yang tidak valid tidak boleh diubah. Semua itu kan bisa memicu gesekan sosial di masyarakat," kata Badrun.

Sementara itu, salah satu warga Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Bantul, Murtijo, mengatakan bahwa anaknya mendapatkan BLT dari pemerintah pusat. Padahal anaknya masih berusia belasan tahun, sedangkan dirinya yang kepala keluarga malah tidak terdata sebagai penerima BLT.
"Anak saya usianya masih belasan tahun, belum nikah tapi dapat BLT, ini aneh," kata Murtijo saat dihubungi wartawan.


SUMBER ; https://finance.detik.com/


Posting Komentar untuk "Duh Uang Bansos Salah Sasaran, Kok Bisa?"