Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, memberikan penjelasan perihal laporan Pandora Papers yang dirilis, Minggu (3/10/2021). Dalam laporan itu, Luhut dikaitkan dengan perusahaan asal Republik Panama, yaitu Petrocapital S.A.
Jodi menjelaskan, Petrocapital S.A. merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum di Panama. Perusahaan itu didirikan pada tahun 2006 oleh Edgardo E.Dia dan Fernando A.Gil. Petrocapital memiliki modal disetor senilai US$ 5.000.000 dengan salah satu bidang usaha adalah minyak dan gas bumi.
"Bapak Luhut B. Pandjaitan menjadi Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital S.A pada tahun 2007 hingga pada tahun 2010," ujar Jodi dalam pesan yang diterima CNBC Indonesia, Senin (4/10/2021).
Menurut dia, perusahaan itu rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis di luar negeri, terutama di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Namun, dalam perjalanannya, terdapat berbagai macam kendala terkait dengan lokasi geografis, budaya, dan kepastian investasi.
"Sehingga Bapak Luhut B. Pandjaitan memutuskan untuk mengundurkan diri dari Petrocapital dan fokus pada bisnis beliau yang ada di Indonesia," kata Jodi.
Lebih lanjut, dia mengatakan, selama Luhut menjabat di Petrocapital sampai dengan mengundurkan diri pada tahun 2010, perusahaan belum berhasil untuk mendapatkan proyek investasi yang layak.
"Selain itu juga tidak ada kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas negara, dan tidak pernah ada perubahan nama dari Petrocapital menjadi Pertamina Petrocapital SA," ujar Jodi.[cnbcindonesia.com]
Posting Komentar untuk "Disebut-sebut dalam Pandora Papers, Apa Reaksi Luhut?"