Amarah Risma, Antara Drama, dan Solusi Permasalahan




                           

Kultur drama dari Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma dipandang bukan solusi bagi masalah rumit di kementeriannya, terutama soal bantuan sosial (bansos), sekaligus tak mengerek elektabilitas meski menaikkan popularitasnya.

Lanjutan drama terbaru Risma antara lain kemarahannya kepada seorang pendamping bantuan sosial Program Keluarga Harapan
Sambil menodongkan pena ke arah pegawai tersebut, Risma berseru, "tak tembak kamu, ya!".
Risma juga sempat menyapu kompleks makam Syekh Burhanuddin di Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu (2/10), usai insiden pohon tumbang, di depan para pejabat daerah.
"Beliaunya (Syekh) juga marah," kata dia, terkait insiden yang memakan korban jiwa itu.
Selain itu, masih banyak rekam jejak drama Risma sebelumnya, yang didominasi oleh aksi marah-marah.
Terkait insiden di Gorontalo, Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Hikmat mengaku Risma sudah meminta maaf soal insiden di Gorontalo. Ia juga mengaku suasana rapat sangat melelahkan karena ada banyak aspek yang dibahas.
"Iya wajar lah komunikasi seperti itu, itu namanya komunikasi publik, kan ibu sangat terbuka. Jadi miss komunikasi karena waktu Ibu [Risma] memimpin rapat itu kan sangat ketat, banyak aspek yang dibahas," tuturnya.
Risma sendiri mengakui dirinya memang terkadang galak dan suka marah-marah jika ada pekerjaan yang belum terselesaikan.
Saya orangnya sangat detail, kadang-kadang galak, kalau ada yang kurang saya marah, tapi kalau saya marah jangan takut, setelah itu selesai, kok," kata Risma usai Sertijab di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).
Pengamat Politik Hendri Satrio menilai cara kepemimpinan Risma tak cocok dengan kultur masyarakat Indonesia. Tujuh presiden yang sudah memimpin Indonesia pun, kata dia, tak ada satu pun yang mempopulerkan gaya kepemimpinan yang emosional.
"Kalau dicek apakah gaya marah-marah itu sesuai dengan Indonesia, dari tujuh presiden yang kita punya enggak ada yang punya gaya seperti itu. Ya artinya bisa didefinisikan sendiri," sindir Hendri.
Diketahui, seluruh Presiden di Indonesia memiliki karakter yang cenderung kalem, .


SUMBER : https://www.cnnindonesia.com/


Posting Komentar untuk "Amarah Risma, Antara Drama, dan Solusi Permasalahan"