Pegawai KPK Jadi ASN Polri, Jubir Jokowi Sebut Upaya Humanis

Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, merespons positif usulan perekrutan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi aparatur sipil negara (ASN) Polri. Usulan itu berasal dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Fadjroel mengatakan hal itu dapat menyelesaikan polemik pemecatan pegawai KPK. Menurutnya, perekrutan pegawai KPK menjadi ASN Polri adalah upaya baik.

"Sebuah upaya baik untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah, humanis, dialogis," kata Fadjroel lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/9) malam.

Fadjroel tak berkomentar lebih jauh soal rencana Kapolri itu. Ia hanya mengonfirmasi pernyataan Listyo soal Jokowi merestui perekrutan pegawai KPK menjadi ASN Polri.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berniat merekrut 56 orang pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Ia ingin menjadikan para pegawai itu sebagai ASN Polri.

Listyo bersurat kepada Presiden Jokowi terkait rencana itu. Menurutnya, Jokowi telah merestui rencana itu lewat surat pada Senin (27/9).

"Kita melihat terkait dengan rekam jejak dan tentunya pengalaman tipikor tentunya itu sangat bermanfaat untuk memperkuat jajaran organisasi yang saat ini kita kembangkan, untuk memperkuat organisasi Polri," kata Listyo pada rekaman konferensi pers di Papua yang diterima CNNIndonesia.com dari Divisi Humas Polri, Selasa (29/9).

Para pegawai itu dinyatakan tidak lolos TWK oleh pimpinan KPK. Mereka pun telah mendapat surat pemecatan. Mereka tidak lagi bekerja di KPK mulai 1 Oktober mendatang.

Berbagai upaya telah mereka lakukan, mulai dari mengadu ke Komnas HAM hingga bersurat ke Jokowi. Namun, Jokowi belum menyatakan sikap secara langsung ke publik soal pemecatan pegawai KPK.

Jika ingin menjadi ASN di lingkungan Polri, BKN mengatakan para pegawai KPK harus mengikuti ujian terlebih dahulu.[cnnindonesia.com]

Posting Komentar untuk "Pegawai KPK Jadi ASN Polri, Jubir Jokowi Sebut Upaya Humanis"