Sosok pawang Hujan, Mbak Rara mendunia setelah aksinya yang menghalau hujan saat berlangsungnya race Moto GP 2022 di Pertamina Mandalika Sirkuit.
Namanya langsung terkenal setelah ritual untuk menghalau hujan berhasil sehingga ajang internasional tersebut bisa kembali digelar.
Namun sayangnya, sejumlah netter malah menghujat aksi Mbak Rara yang kadung viral jadi sorotan di mata dunia.
Dalam sebuah video singkat, pawang hujan yang direkomendasikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir itu curhat saat dirinya mengetahui bila dirinya mendapat nyinyiran dan hujatan dari netizen.
Dengan suara bergetar dengan mata memerah sambil menahan tangisnya, ia berujar tak masalah bila dirinya harus mendapatkan hujatan.
"Aku di hina gak apa-apa karena dibilangin kok pawang hujan kok kehujanan," katanya.
Dia juga menjelaskan, sebenarnya saat itu kondisi dan sesuai aturannya aspal sudah pernah mengelupas dan baru diaspal kembali.
"Sebenernya gak boleh langsung untuk race, tapi karena waktunya sudah terjadwal serta musim penghujan. memang sempat kebesaran lah hujannya, harusnya gerimis," katanya.
Kendati mendapati hujatan dari netter namun dirinya tetap berterima kasih dengan para pendukung Moto GP.
"Terima kasih buat yang sudah sayang dengan sirkuit semoga berjumpa lagi," tambah.
Sebelumnya, Rara si pawang hujan mengaku sempat kecewa saat aksesnya untuk mengendalikan hujan dihalangi.
Rara menyebut bahwa tak banyak yang mengenalnya padahal dia merupakan utusan DIRUT MGPA.
Pawang hujan Raden Rara Istiati Wulandari menuai sorotan publik saat beraksi di ajang MotoGP Mandalika 2022, Minggu (20/3/2022).
Ia muncul di paddock MotoGP seiring melakukan ritual menghentikan hujan deras yang membasahi sirkuit Mandalika.
Tak sampai setengah jam, hujan lambat laun mereda.
Rara ditunjuk langsung Indonesia Tourism Development Cooperation (ITDC) dan Mandalika grand Prix Association (MGPA) untuk mengawal balapan akbar bertajuk Grand Prix of Indonesia itu.
Tapi pada saat genting, Rara mengaku malah tidak punya akses masuk kawasan sirkuit alih-alih ke markas tempatnya mengadakan ritual.
Padahal sebelumnya, dia telah diperintahkan Direktur Utama MGPA Priandhi Satria untuk membuat suhu di Sirkuit Mandalika menjadi lebih dingin.
Aspal yang mengelupas di Sirkuit Mandalika menjadikan ia harus menurunkan hujan namun dengan keadaan gerimis.
"Saya sebenarnya tidak mempermasalahkan tidak dikasih masuk tadi di ring 1 di tenda saya. karena memang Pak Jokowi datang," jelasnya kepada TribunLombok.com, Kamis (20/3/2022).
Namun, Rara merasa terlambat melakukan ritual untuk mengendalikan hujan.
Akibatnya, menurut pengakuan Rara, hujan deras disertai petir menyambar.
Usai tidak diberi akses masuk ke ring 1 Sirkuit Mandalika, kekesalan Rara semakin memuncak.
Sebab larangan serupa dialamatkan kepadanya ketika akan memasuki area pit lane.
"Kan begini orang Dorna tuh nggak ngasih karena dianggap tidak perlu. Setelah saya telepon DIRUT MGPA baru kemudian saya dikasih masuk," tambah Rara.
Wanita yang lahir di Papua ini mengaku fotonya belum disebarluaskan kepada pihak Dorna Sports.
Ribuan ofisial dan kru Dorna dianggap tidak banyak yang mengetahui Rara sebagai pawang hujan Sirkuit Mandalika.
"Nah kalau saat di eventnya Erick Thohir itukan wajah saya selalu disebarluaskan oleh penyelenggara. Jadi saya bisa bebas keluar masuk ke area manapun. Nah kalau paddock ini kan sangat dijaga ketat oleh security," jelas Rara.
Rara menganggap dirinya merasa tidak dibutuhkan oleh pihak Dorna sehingga ia tidak diberikan ID card All Access.
Padahal sebelumnya Rara selalu ritual di dalam area paddock tepatnya di sekitar tikungan 1 Sirkuit Mandalika.
"Kemarin itu kan saat pengaspalan ulang saya selalu melakukan ritual di sana (sekitar Paddock). Karena hari ini telat ya sudah hujan turun besar," tutur Rara.
Terkait berhasil atau tidaknya mengendalikan hujan di Sirkuit Mandalika Rara mengaku tidak mau mengambil pusing.
Sumber: Sripoku
Posting Komentar untuk "Suara Bergetar Tahan Tangis, Curhat Pilu Rara si Pawang Hujan Pasca Dihujat Publik: Terimakasih!"