Miris Siswa SMP Harus Operasi tapi Kepsek Bantah Aniaya

Informasiguru_Seorang siswa SMP Bina Lestari Palembang, Sumatera Selatan, berinisial H (15) harus menjalani operasi di bagian perutnya karena diduga dianiaya oleh kepala sekolah. Namun, kepala sekolah membantah melakukan penganiayaan.

Keluarga Ungkap Awal Mula Penganiayaan

Dugaan penganiayaan itu diungkap oleh Kakak kandung H, Lestari. Dia bercerita awal mula H dihukum push up 100 kali karena telat.

“Awalnya dia mual biasa, terus dia sembuh. Nah, hari itu dia masuk ke sekolah, tapi dia telat dan dia diberikan hukuman push up 100 kali,” kata Lestari ketika ditemui wartawan di RSUD Bari Palembang, Jumat (11/2/2022).

Namun H tidak bisa push up mencapai 100 kali. Karena itu lah kepala sekolah lalu menginjak perut H. Peristiwa itu terjadi pada November 2021 di sekolah swasta yang berada tak jauh dari kediaman H.

“Terus, karena tak bisa sampai 100 kali perutnya diinjak, dia bilang sakit, dijawab kepala sekolah syukurlah (rasain),” katanya.

Lestari mengungkap H tak hanya diinjak di perut, tapi juga mengaku di tampar kepala sekolah dalam kejadian tersebut.

“Usai diinjak perutnya, dia juga ditabok (ditampar) oleh kepala sekolah itu,” terangnya.

Setelah kejadian itu, menurut Lestari, H mulai merasakan sakit dan lama-kelamaan sakitnya bertambah parah hingga di bagian pinggang itu dia mengalami luka. Saat ini H telah menjalani operasi pertama, dan dalam waktu dekat akan kembali menjalani operasi ke dua, karena lambung berada di luar.

“Dia ini luka campur sakit di perutnya usai kejadian itu makanya dia langsung di operasi, ini ususnya luka ususnya keluar. Kondisinya sangat parah dan dirawat di RSUD Bari. Kami sudah buat laporan di Polrestabes Palembang,” sambungnya.


Sumber : vprojectmedia.com

Demikian informasi ini semoga bermanfaat, silahkan simak informasi lainnya dibawah ini.

Posting Komentar untuk "Miris Siswa SMP Harus Operasi tapi Kepsek Bantah Aniaya"