
Hari ini Kementerian Sosial (Kemensos) mulai mendistribusikan telur rebus kepada masyarakat. Masing-masing orang menerima dua butir telur matang, 3.169 orang di antaranya menerima telur melalui LKS di DKI Jakarta, sedangkan 1.200 orang lainnya melalui RT/RW di sekitar kantor Kemensos. Adapun untuk keperluan memasak, Kemensos dibantu oleh 30 orang tenaga relawan Tagana.
Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mengatakan pandemi membuat pendapatan masyarakat berkurang, sehingga mereka tidak mampu menyediakan kebutuhan protein harian yang dinilai penting dalam melawan serangan virus.
"Pandemi membuat masyarakat kurang mampu tidak bisa mencukupi kebutuhan protein. Oleh karena itu kita bantu masyarakat dengan memberikan bahan makanan dengan asupan tinggi protein, seperti telur untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ujar Risma dalam keterangan tertulis, Rabu (23/6/2021).
Diketahui Kemensos mendapatkan stok telur sebanyak 110 ikat atau setara dengan 1.650 kg (1,65 ton). Ditambah dengan stok telur yang diterima kemarin (22/6) sebanyak 67 ikat atau setara dengan 1.000 kg (1 ton). Saat meninjau aktivitas perebusan dan pengepakan telur di tenda Tagana di halaman belakang kantor Kemensos, Risma menyebut dirinya memiliki alasan tersendiri untuk mendistribusikan telur dalam keadaan matang.
"Harus matang. Kalau diberikan kepada masyarakat dalam keadaan mentah nanti berisiko. Dengan mengkonsumsi telur, diharapkan dapat membantu asupan protein dan meningkatkan daya tahan tubuh," katanya.
"Kami memiliki peralatan memasak sehingga berinisiatif untuk mengolahnya terlebih dahulu, agar siap dikonsumsi karena jika diberikan mentah akan berisiko pecah," lanjutnya.
Diungkapkan Risma dia akan memastikan lagi apakah masyarakat lainnya akan mendapatkan telur matang juga. Hal ini menunggu hasil evaluasi lebih lanjut.
"Nanti kita lihat dulu ya," tuturnya.
Sementara itu, Komisi VIII DPR-RI mendukung langkah-langkah pemerintah melalui Kementerian Sosial yang tengah melakukan perbaikan menyeluruh terhadap program bantuan sosial.
Dalam pertemuan hari ini, anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad mendiskusikan tiga topik. Yakni terkait perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar semakin berkualitas dan tepat sasaran, inovasi dalam penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) melalui rekening penerima, dan peningkatan program pemberdayaan.
"Kami mendukung langkah-langkah Kemensos. Saat ini kan Bu Risma sedang melakukan perbaikan DTKS, BPNT tidak lagi berupa barang tapi non tunai, dan juga program pemberdayaan," kata Achmad.
Dari sejumlah contoh data tidak valid, menurutnya ada masyarakat yang layak menerima namun tidak mendapatkan bantuan. Sebaliknya, ada yang tergolong mampu, tapi justru mendapatkan bantuan.
"Kami mendukung langkah-langkah perbaikan data penerima bantuan sehingga kualitas data lebih baik dan semakin tepat sasaran," tandasnya.
Dia berharap, program pemberdayaan bisa dipahami dan diperluas kepada lapisan masyarakat lain. Adapun sasaran yang dimaksud adalah masyarakat kurang mampu di sektor nelayan, perkebunan, dan usaha mikro menengah.
"Program pemberdayaan sangat mulia. Terlebih masa pandemi ini kan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan kemiskinan meningkat. Kami tentu saja sangat mendukung. Sejalan dengan itu, perlu adanya evaluasi lebih sistematis di lapangan untuk menekan adanya penyimpangan," pungkasnya.
Sumber : https://news.detik.com/
Posting Komentar untuk "Kemensos Bagikan Telur Matang, Risma: Kalau Mentah Berisiko Pecah"