Kisah Miliarder Baru di Klaten Mundur Jadi Penerima Bansos

Klaten - Gegara proyek jalan Tol Yogya-Solo belasan kepala keluarga miskin keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mundur dari sebagai penerima bantuan program keluarga harapan (PKH). Belasan KK itu mundur setelah mendapat uang puluhan juta hingga miliaran rupiah.

"Dari keterangan para pendampingnya, warga yang mundur itu menerima ganti ruginya bervariasi. Ada yang menerima Rp 1,2 miliar lalu dibagi-bagi dengan saudara, yang jelas paling kecil ada yang menerima Rp 80 juta dan sampai Rp 400 juta. Jadi merasa cukup (sehingga mundur dari KPM PKH)," ungkap Koordinator Kabupaten (Korkab) Pendamping PKH Kabupaten Klaten, Theo Markis pada detikcom, Kamis (8/4/2021).

Theo menjelaskan sampai saat ini sudah ada 15 KPM yang bersedia mengundurkan diri sebagai penerima. Warga tersebut dari satu desa di Kecamatan Polanharjo.
"Sudah ada 15 KPM penerima PKH yang mundur. Semuanya dari Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo," kata Theo.

Menurut Theo, dari jumlah itu semua menyatakan bersedia mundur setelah menerima uang ganti rugi proyek jalan tol terapi tidak serentak. Persetujuan mundur itu dilakukan bertahap dan hari ini tiga orang.

"15 keluarga sudah bersedia mengundurkan diri. Tiga orang di antaranya tanda tangan hari ini," lanjut Theo.

Dijelaskan Theo, di Desa Kapungan total dari pendataan sebenarnya ada 20 keluarga penerima PKH. Namun dari 20 KPM itu baru 15 KPM yang menyatakan mundur.

"Jadi total di Desa Kapungan yang bersedia mundur 15 KPM. Sedangkan lima lainnya masih terus dilakukan edukasi, dan semoga juga mengedukasi warga lainnya," sambung Theo.

Saat ini tim pendampingan PKH Klaten masih melakukan inventarisasi penerima PKH yang terdampak proyek Tol Yogya-Solo di seluruh wilayah. Jumlahnya sementara ada 27 keluarga dari Kecamatan Polanharjo

"Kita sedang inventarisasi sementara ada 27 KPM penerima yang menerima ganti rugi proyek jalan tol. Jumlah itu semua baru di Kecamatan Polanharjo yang meliputi beberapa desa, yaitu Desa Kapungan, Kranggan, Glagahwangi, Keprabon dan Kauman," imbuh Theo.

Sementara itu, Kepala Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Fauzi, menjelaskan yang bersedia mundur ada 15 KPM.

"Ya 15 keluarga, 12 KPM kemarin dan yang tiga baru hari ini. Ini nanti tidak dibawa ke musyawarah desa sebab PKH langsung pusat," jelas Fauzi saat dihubungi detikcom

Mundurnya belasan keluarga itu diapresiasi Bupati Klaten Sri Mulyani. Mulyani menilai pilihan warga mundur dari penerima bantuan itu sangat bagus.
"Berarti itu jujur. Tentunya sangat bagus sekali untuk bisa ditiru masyarakat yang lain," ungkap Bupati Klaten Sri Mulyani pada wartawan di sela kunjungan Menteri Koperasi dan UMKM di Desa Malang Jiwan, Kecamatan Kebonarum, Klaten, Jumat (9/4).

Bagi penerima ganti rugi tol, Mulyani mengimbau uang tersebut digunakan sebaik mungkin. Dia menyarankan uang itu digunakan untuk hal yang produktif atau ditabung.

"Manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kalau mungkin ya untuk membuka usaha baru atau minimal ditabung," pungkas Mulyani.

Sumber : news.detik.com

Posting Komentar untuk "Kisah Miliarder Baru di Klaten Mundur Jadi Penerima Bansos"