Jeritan Buruh Tak Lagi dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan



Nadya Saras (28) mengaku merasa kecewa ketika mengetahui program bantuan langsung tunai (BLT) subsidi upah pekerja tahun ini ditiadakan. Tahun lalu, pekerja salah satu pabrik tekstil di bilangan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat tersebut termasuk ke dalam 15,7 juta pekerja di Indonesia yang menerima subsidi upah Rp600.000 perbulan selama empat bulan.

Subsidi upah tersebut diberikan kepada para pekerja di sektor swasta yang berpenghasilan kurang dari Rp5.000.000 perbulan dan terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Nadya mengatakan, bantuan itu sangat membantunya menambal pengeluaran rumah tangga yang membengkak selama pandemi Covid-19.

"Saya kecewa sih, karena saat pandemi pengeluaran itu jadi lebih banyak dibanding biasanya. Misalnya untuk beli masker, hand sanitizer dan segala macam. Beli hand sanitizer dan masker itu sebulan bisa beberapa kali karena sangat sering dipakai," ungkapnya pada Ayobandung.com, Senin (8/2/2021).

Sejak awal pandemi berlangsung, dia termasuk pekerja yang masih harus rutin masuk kantor. Sehingga, kebutuhan sanitasi diri menjadi hal wajib dimasukan dalam pengeluaran bulanannya. Hal tersebut belum termasuk pengetesan Covid-19 yang kerap dibutuhkan untuk berbagai keperluan.

"Iya pengeluaran itu masih harus ditambah tes-tes Covid-19, dari kantor yang gratis hanya rapid test antibodi sementara sekarang sudah tidak berlaku. Kalau untuk swab antigen masih harus bayar sendiri. Jadi pasti (pengeluaran) lebih besar dibanding sebelum corona," ungkapnya.

Nadya dapat bernapas cukup lega ketika di akhir Agustus 2020 lalu, BLT subsidi gaji untuk pekerja mulai cair. Dia mengaku hal tersebut sangat membantunya memenuhi kebutuhan bulanan.

Namun hal tersebut ternyata tak berlangsung lama. Dia kini harus kembali mengencangkan ikat pinggang. Dia berharap pemerintah dapat kembali memberi keringanan pada pekerja meski dalam bentuk yang lain.

"Saya berharapnya sih bantuan tunai diadakan lagi. Tapi kalaupun harus dihilangkan, beban masyarakat seperti iuran BPJS tolong diringankan, sembako juga dimurahkan dengan harga wajar," ungkapnya.

"Juga jangan sampai ada korupsi bantuan lagi," sambungnya.



Sumber : https://ayobandung.com/

Posting Komentar untuk "Jeritan Buruh Tak Lagi dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan"