Haram Hukumnya Mengumbar Aib Atau Masalah Rumah Tangga ke Media Sosial


Media sosial sering kali menjadi ladang curhat, tak hanya oleh remaja galau, namun juga para ibu rumah tangga. Dari cerita keseharian, hingga aib pasangan diumbar begitu saja. Bahkan saat ini, tengah viral beberapa ibu rumah tangga yang mencurahkan isi hatinya ke ranah publik. Bagaimana psikologi Islam memandangnya?




Konsultan Rumah Keluarga Indonesia, Cahyadi Takariawan menuturkan, dalam menghadapi problematika rumah tangga, seseorang memang tergerak untuk curhat, baik dengan niatan mencari solusi ataupun sekedar meringankan beban stres. Namun curhat dapat menjadi masalah baru dalam rumah tangga jika mencurahkan isi hati pada sembarang orang.

“Untuk itu, tahan keinginan anda untuk curhat tentang masalah keluarga. Jangan suka ‘mengobral’ masalah keluarga kepada sembarang orang, hingga akhirnya masalah mereka menyebar menjadi rahasia umum,” ujar Cahyadi dalam artikelnya “Lima Larangan Curhat” via Kompasiana.

Salah satu dari lima larangan curhat, menurut Cahyadi, ialah jangan curhat terbuka di media sosial. Masalah keluarga, kata penulis buku Wonderful Family tersebut, semestinya dijaga kerahasiaannya. Dengan curhat di medsos, kerahasiaan itu disiarkan terbuka sehingga berpotensi menimbulkan masalah baru dengan pasangan.

Dalam Islam, mengubar masalah rumah tangga juga ada aturannya. Bahkan curhat yang berisi mengumbar aib pasangan sangatlah dilarang. Allah bahkan mengisyaratkan suami istri layaknya pakaian satu sama lain. Jika mengubar aib pasangan, sama artinya dengan mengumbar aurat sendiri. Allah berfirman, “Istri kalian adalah pakaian kalian dan kalian adalah pakaian bagi istri kalian.” (QS. Al Baqarah ayat 187). Sebagaimana istri pakaian bagi suami, suami pun pakaian bagi istri.



Selain itu, ada janji luar biasa bagi seorang yang menutup aib saudaranya, termasuk aib pasangan. Bahwasanya Rasulullah bersabda, "Barang siapa menutupi (aib) seorang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat." (HR Muslim).




Problematika memang tak pernah lekang dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Akan sangat banyak badai yang harus diterpa. Namun jika untuk menghadapi badai justru awak kapal mengkhianati sang nahkoda, bagaimana mungkin kapal akan selamat dan tidak berakhir karam dan tenggelam?!

Lalu Kepada Siapa Mengadu?

Di masa silam, baik era para nabi hingga era Rasulullah, orang-orang biasa mengadukan segala masalahnya kepada Allah dan memilih diam di hadapan manusia. Bahkan urusan sandal yang rusak, garam dapur yang habis, dari masalah yang remeh temeh hingga masalah sebesar gunung, mereka mengadukannya kepada Allah. Karena mereka tahu, Allah adalah tempat curhat yang paling baik dan terbaik.

Sesungguhnya Allah berfirman, “Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. ” (QS Qaf: 16). Jika Allah sangat dekat, mengapa tidak mendatangi-Nya saja. Teman-teman di media sosial bahkan bukan hanya berjarak jauh, namun seringkali tak dikenali.

Lebih dari itu, Allah pun Maha Mendengar dan pemberi solusi terbaik. Curhat kepada Allah amat sangat cukup bagi seorang hamba. Sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Allah itu cukup untuk hamba-Nya.” (QS Az Zumar: 36). Rasulullah juga bersabda, “Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR. At Tirmidzi).

Hal tersebut juga telah diajarkan para nabi, salah satunya yakni Nabi Ya’qub. Beliau ‘alaihi salam berkata, yang kemudian diabadikan dalam Al Qur’an, “Dia (Ya’qub) menjawab, “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS Yusuf: 86).

Karena itu, jika ingin mengeluh tentang tabiat buruk suami, Curhat lah kepada Allah. Sungguh mudah bagi allah mengubah perilaku buruk tersebut menjadi baik bahkan romantis. Jika ingin mengadu tentang kepayahan menjadi istri dan ibu, laporkan saja pada Rabb Ar Rahman, maka Allah pula lah yang akan memberikan kelapangan hati, pahala dan solusi. Ingatlah selalu janji pasti dari Allah, “Dan siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.” (QS. An Naml: 62).


Sumber : https://viralnews.ragamberitaviral.com/







Posting Komentar untuk "Haram Hukumnya Mengumbar Aib Atau Masalah Rumah Tangga ke Media Sosial"