Informasigurunasional --- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan sistem pembelajaran jarak jauh hanya melayani anak-anak kaya.
Hal ini disampaikan Retno dalam Zoom Meeting bersama Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), membahas dilaksanakannya kembali proses belajar mengajar secara tatap muka, Minggu (3/1/21).
"Tapi yang lebih memilukan sebenarnya adalah PJJ ini hanya melayani anak-anak kaya, anak-anak keluarga menengah ke atas. Sementara mereka yang menengah ke bawah, yang tidak punya alat daring, yang mungkin kuota tidak punya. Dikasih kuota gratis tapi HP-nya masih jadul kok, enggak bisa juga," ujar Retno.
KPAI mendukung rencana dilaksanakannya kembali proses belajar mengajar secara tatap muka mulai bulan Januari ini.
Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dapat dilakukan dengan catatan, dilaksanakan secara bertahap dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Retno melanjutkan, jika pembelajaran jarak jauh diteruskan maka anak akan lebih terdampak secara psikologis.
Namun juga ia mengingatkan agar belajar tatap muka harus dimulai perlahan, di wilayah yang sudah siap secara infrastruktur, dengan waktu belajar yang lebih singkat dan jumlah peserta didik maksimal 25 persen.
Hal ini senada dengan hasil survei FSGI bersama KPAI yang menemukan lebih banyak guru setuju belajar tatap muka dibuka Januari 2021.
Dari sekitar 6.000 responden guru, hampir 50 persennya menyatakan setuju. Alasannya, materi pelajaran selama ini sangat sulit disampaikan dengan metode pembelajaran jarak jauh. Sumber: Kompas.tv
Demikian informasi yang bisa kami bagikan kepada semua rekan pembaca setia informasigurunasional semoga bermanfaat, jangan lupa simak informasi terbaru lainya di bawah ini.
Posting Komentar untuk "Komisioner KPAI: Pembelajaran Jarak Jauh Hanya Melayani Anak-Anak Kaya"